JENIS-JENIS AROMATERAPI
Tiap jenis aromaterapi menghadirkan suasana dan manfaat berbeda.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, aromaterapi berarti suatu pengobatan alternatif menggunakan bahan cairan tanaman mudah menguap. Bahan tersebut dikenal sebagai minyak esensial dan senyawa lainnya dari tumbuhan.
Aromaterapi selain digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan juga mempengaruhi suasana hati, memudahkan tidur, meredakan kegelisahan, mengatasi depresi, dan mengurangi ketegangan penggunanya. Ada banyak jenis aromaterapi yang dapat dipilih dan digunakan. Setiap jenis mempunyai kemampuan dan khasiat berbeda.
Penggunaan
Beberapa literatur menyebut, istilah aromaterapi muncul pertama kali pada 1920 yang dipopulerkan Rene Maurice Gattefosse, ahli kimia dari Perancis. Namun yang pertama kali menyuling minyak esensial adalah Ibnu Sina, ahli kimia dan tabib asal Persia. Pemanfaatan minyak esensial sudah ada sejak ribuan tahun silam oleh bangsa Cina, Mesir, dan Yunani. Di Mesir, minyak wangi dipakai sebagai sesaji ritual pemujaan. Sementara bangsa Yunani kuno menggunakan minyak wewangian sebagai kosmetik dan obat-obatan.
Menurut Alamsyah Agus, seorang herbalis, prinsip penggunaan aromaterapi didasari fungsi kerja hidung. Organ penciuman ini mampu mengenali 10.000 macam bau. Ujung saraf pembau menangkap aroma lalu mengirimkannya ke otak yang selanjutnya mengenali aroma itu. “Ada beberapa aroma yang mempengaruhi kerja otak dan saraf. Inilah yang menjadi konsep dasar aromaterapi,” ujar Alamsyah yang juga seorang terapis di Klinik Sehat Alam-i, Depok, Jabar
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 5 Edisi No. 122 yang terbit pada Rabu, 17 Februari 2010.
Santai dan Lelap
Jenis aromaterapi lain adalah kayu putih. Minyak dari tanaman bernama ilmiah Melaleuca leucadendra ini, menurut Alamsyah, berguna sebagai antibronkhitis, asma, batuk, pilek, demam, dan flu. Di samping itu kayu putih juga bisa melegakan pernapasan dan meringankan masalah hidung sensitif.
Untuk mengatasi depresi dan mengurangi ketegangan, pilih saja aromaterapi berbahan lavender. Minyak dari tanaman berbunga ungu yang terkenal sebagai pengusir nyamuk ini berkhasiat meredakan kegelisahan dan membantu menyenyakkan tidur.
Manfaat yang sama dapat diperoleh dari tumbuhan putri malu. Masih menurut Alamsyah, putri malu mengandung melatonin, mimosin, asam pipekolinat, tanin, alkaloid, saponin, triterpenoid, sterol, polifenol, dan flavonoid. “Senyawa yang paling berkhasiat adalah melatonin yang memberi efek relaksasi pada syaraf otak kecil,” terangnya.
Untuk memanfaatkan herbal berjuluk si kejut tersebut, ambil 60 gr daun dan batang direbus dengan tiga gelas air. Satu setengah gelas air sisa rebusan kemudian diminum pada malam atau sore hari. Dalam waktu 10—15 menit setelah diminum, maksimal satu jam, penderita akan terlelap.
Selain direbus, putri malu pun biasa dikeringkan dan dibungkus kain untuk dijadikan bantal. Aroma yang keluar dari tumbuhan kering tersebut juga berefek melelapkan. Cara lainnya, tanaman putri malu segar dihilangkan durinya lalu dihaluskan untuk kemudian dipilis pada kening.
Romantis
Lain lagi khasiat aromaterapi berbahan bunga mawar. Minyak bunga ini berefek sebagai afrodisiak sensual dan menciptakan suasana romantis. Tak heran bila mawar alias rose kerap dijadikan lambang kasih sayang dan karena keeksotikannya dijuluki si Ratu Bunga.
Nuansa yang sama disebarkan aromaterapi berbahan melati alias jasmine. “Selain memberi suasana beda, mawar juga memperbaiki metabolisme dan sistem peredaran darah, menyeimbangkan hormon, meringankan kepekaan kulit sensitif dan alergi,” lanjut Alamsyah.
Jenis aromaterapi lain adalah ylang-ylang atau bunga kenanga. Manfaat utamanya menurunkan tekanan darah tinggi, memberi suasana menyegarkan, membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, dan menyembuhkan sakit kepala. Begitu pula dengan bunga teratai atau lotus. Aroma yang dipancarkan bunga ini meningkatkan vitalitas, konsentrasi, mengurangi panas dalam, dan meningkatkan fungsi limpa serta ginjal
Ada juga aromaterapi dari teh hijau dan basil. Teh hijau bisa memperbaiki sistem peredaran darah, membantu mengeluarkan dahak, dan membersihkan paru-paru juga dipercaya memperlambat proses penuaan. Sedangkan basil dapat meredakan sakit kepala dan migrain serta meningkatkan konsentrasi.