MENURUT data
dari National Heart, Lung and Blood Association, hampir sepertiga warga
negara Amerika menderita hipertensi. Hipertensi terjadi seperti sebuah
selang kecil tipis berisi terlalu banyak air yang menekan. Bila terus
menerus menekan, selang akan bocor dan selang bisa jadi bakal pecah.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada pembuluh darah. Tekanan yang begitu
kerap atau intens bakal membahayakan organ-organ lain seperti ginjal,
jantung menimbulkan masalah sehingga muncul stroke, kebutaan, dan
lain-lainnya.
Untuk mengontrol hipertensi, dokter biasanya merekomendasikan perubahan
gaya hidup—olahraga, rileksasi, menghidari asupan garam—ditambah
pengobatan. Selanjutnya, teh hibiscus bisa jadi tambahan terapi.
Tampaknya hibiscus atau yang kerap kita kenal sebagai bunga sepatu mampu
menurunkan tekanan darah. sama seperti obat penurun tekanan darah,
bunga berwarna merah juga kuning ini dikatakan dapat membuka pembuluh
darah lebih lebar, menurunkan kekentalan darah dan meningkatkan produksi
urin sehingga dapat mengurangi volum darah.
Teh hibiscus dibuat dari bunga Hibiscus sabdariffa, kadang-kadang
disebut Rosella atau Karkade. Dalam sebuah penelitian yang
dipublikasikan di Phytomedicine tahun 2004, para pasien minum setiap
hari 10 gram bunga kering yang diseduh.
Hasilnya menunjukkan bahwa teh ini dapat mengontrol hipertensi jenis
ringan maupun sedang seefektif Captopril, obat yang biasa digunakan
untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung.
Hibiscus juga dikatakan bekerja cepat. Journal of Ethnopharmacology
melaporkan bahwa setelah 12 hari, 31 pasien yang mengonsumsi teh
Hibiscus rata-rata mengalami penurunan tekanan darah hingga 11,2 persen
untuk tekanan sistolik dan 10,7 persen untuk tekanan diastolik.
Normalnya, tekanan sistolik 120 dan diastolik 80, artinya teh hibiscus
dapat menurunkan tekanan darah hingga kondisi normal selama kurang lebih
tidak sampai dua minggu. Bagaimana para penderita hipertensi sebaiknya
menggunakan herba ini?
Ellen Kamhi, Ph.D, RN dan kawan penulis dari The Natural Medicine Chest
(Evans & Co.,2000) merekomendasikan agar memberitahukan penggunaan
herba ini kepada dokter sementara Anda menggunakan obat atau
meninggalkan obat ini sambil mengecek tekanan darah setiap hari.
“Rasio dan risiko penggunaan herba dalam hal ini tentu saja lebih aman
dan lebih baik dibanding obat. Karena itu cobalah untuk menggunakannya,”
ujar Ellen.
Sumber : Alternative Medicine